Karena Sahabat
Pagi itu, seorang anak manusia diam
termenung setelah bangun dari tidurnya. Ia sama sekali tidak melakukan hal apapun,
kecuali terdiam dan melamun dengan bersandarkan bantal yang Ia tumpuk. Sampai
akhirnya, Ia mengeluarkan kata-kata dari yang terlontar dari mulutnya.
Pandangannya tetap kosong.
"Aku malas sekolah hari ini. aku
benar-benar gak sanggup buat sekolah hari ini." sejenak berhenti.
"Aku malu sama teman-teman semua. Aku berbeda dari mereka. Aku miskin, aku
jelek, dan aku tidak seperti mereka" "Tuhan, kok harus aku yang
seperti ini? kenapa harus aku Tuhan?" "Aku ingin benci terhadap
hidup, tapi aku tak bisa. Masih ada orang yang mencintaiku dengan tulus. Dan
aku sadar, hanya karna tak sanggup untuk sekolah di sekolah itu yang membuat
aku benci hidup" Perlahan air mata menetes. "Aku takkan pernah rela
bila harus meninggalkan sahabat-sahabatku, karena mereka yang selalu menebarkan
cinta tulusnya untukku." Mengusap airmatanya. "Oke. aku sadar, harta
dan fisik takkan berarti tanpa cinta. aku mempunyai cinta. Ya, benar!"
sedikit tersenyum "Kalau aku tidak sekolah disini lagi, aku akan kehilangan
mereka. dan Aku tidak yakin ada sahabat sebaik mereka lagi" tersenyum
lebar. "Okedeh, aku sekolah aja. aku gak perduli. Semoga suatu saat nanti,
Tuhan memberikan apa yang aku inginkan, dan apa yang aku impikan".
Tersenyum, dan bergegas ke kamar mandi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon